Thursday, January 14, 2010

Suntik Vitamin B12 Tak Ada Gunanya

Jika tidak ada masalah kesehatan alias punya badan sehat, sebaiknya Anda pikir-pikir dulu kalau ingin suntik vitamin B12. Karena tubuh sebenarnya tak terlalu banyak membutuhkan vitamin B12.

Malahan jika melakukan terapi suntik vitamin B12, dengan cepat akan dibuang tubuh melalui urine tanpa sempat terasa manfaatnya.

Tak sedikit memang orang yang menyuntikkan vitamin B12 dalam kondisi badan sehat tidak akan memberikan efek apapun bagi tubuh.

Selebriti dunia seperti Madonna, Lindsay Lohan atau Britney Spears adalah deretan artis yang sering menyuntikkan vitamin B12. Alasan menyuntikkan vitamin B12 adalah agar stamina dan energi tetap terjaga baik meski banyak aktivitas. Masyarakat percaya bahwa dengan cara disuntikkan, efek yang dirasakan bisa lebih cepat dibanding dengan cara alami.

Vitamin B12 adalah salah satu dari 8 kelompok vitamin B yang digunakan oleh setiap sel dalam tubuh karena memiliki peran untuk produksi DNA. Vitamin ini juga penting untuk menjaga fungsi normal otak dan sistem saraf serta pembentukan sel-sel darah. Tapi vitamin B12 tidak dapat diproduksi sendiri dalam tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan produk hewani.

Seperti dikutip Health24, Senin (4/1/2010) vitamin B12 yang dibutuhkan oleh orang dewasa hanya sebesar 2-3 mikrogram/hari. Jumlah tersebut sudah cukup untuk semua reaksi vitamin B12 yang dibutuhkan agar berjalan dengan lancar.

Vitamin B12 yang berlebih akan disimpan dalam tubuh terutama di hati. Jika penyimpanannya sudah penuh atau sekitar 5.000 mikrogram, maka akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urin. Ini berarti suntikan vitamin B12 yang masuk ke tubuh akan sia-sia jika asupan makannya sudah baik.

Memang ada beberapa orang yang membutuhkan tambahan suntikan vitamin B12 yaitu orang yang menjalani diet sayuran ketat, peminum alkohol berat, orang yang menjalani pembedahan perut, orang yang menderita kanker, ada parasit di usus, anemia dan orang yang mengonsumsi obat diabetes. Orang yang mengalami hal tersebut biasanya kadar vitamin B12 nya rendah dalam sel, sehingga kemungkinan membutuhkan suntikan dari vitamin B12.

Jika sudah diketahui bahwa kebutuhan dari vitamin B12 ini tidak banyak serta kadar yang berlebih akan dikeluarkan melalui urin, maka rasanya tak perlu melakukan suntik vitamin B12. Salah satu alasan kenapa masih banyak orang yang melakukannya adalah efek plasebo, yaitu seseorang percaya dirinya merasa benar-benar aktif setelah disuntik vitamin B12.

Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa konsumsi vitamin B12 di luar kebutuhan yang ada, tidak akan dapat meningkatkan jumlah energi di dalam tubuh. Jadi, bagi orang yang memang tidak benar-benar membutuhkannya, suntikan vitamin B12 ini hanya akan menguntungkan produsen saja.

Biasanya orang yang kekurangan vitamin B12 memiliki gejala seperti lemas, anemia, otot lemah, masalah dalam hal keseimbangan atau saraf, napasnya pendek, kehilangan sensor rasa di lidah serta mudah lupa ingatan.

Sumber makanan yang mengandung vitamin B12 adalah yang berasal dari hewan seperti telur, hati, daging, ikan dan unggas. Selain itu vitamin B12 juga ditemukan dalam jumlah kecil di tempe. Lebih baik menggunakan bahan-bahan alami dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin B12.

Bagaimana dengan suntik vitamin C?

Vitamin C yang berasal dari makanan jika kadarnya di tubuh berlebih dampaknya tetap aman. Tapi dosis tinggi dari vitamin C yang berasal dari suplemen atau suntikan seringkali dikaitkan dengan efek samping seperti batu ginjal, mual, diare dan gastritis (radang lambung).

Kadar vitamin C berlebih yang disuntikkan ke dalam tubuh melalui intravena bisa menyebabkan pusing, pingsan, rasa tidak nyaman dan jika dosisnya terlalu tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal. Karenanya bagi yang ingin menyuntikkan vitamin C sebaiknya melalui konsultasi dokter terlebih dahulu.

Vitamin C yang direkomendasikan bagi orang dewasa dalam sehari adalah sebesar 90 miligram/hari bagi laki-laki dan 75 miligram/hari bagi perempuan. Sedangkan bagi ibu hamil sebesar 85 miligram/hari dan ibu menyusui sebesar 120 miligram/hari. Sedangkan bagi perokok aktif ditambahkan 35 miligram/hari dari jumlah yang direkomendasikan.

Batas maksimal dari asupan vitamin C ini tidak boleh melebihi 2.000 miligram/hari baik bagi laki-laki ataupun perempuan.

Sumber : detikHealth

No comments: