Saturday, January 23, 2010

Gagap, Bisakah Diobati?

Gangguan bicara terbata-bata atau gagap sering dilakukan komedian untuk memancing tawa. Tapi sebenarnya orang yang gagap tidak boleh dianggap sepele dan harus mendapat bantuan profesional. Bisakah gagap disembuhkan?

Gagap adalah suatu gangguan bicara yakni seseorang akan memperpanjang atau mengulang kata, suku kata atau frase dalam berbicara. Orang yang gagap akan lebih sulit untuk berbicara lancar jika mengalami stres, kelelahan atau berbicara di depan orang banyak. Tapi kebanyakan orang yang gagap akan lebih mudah berbicara jika dalam suasana yang santai.

Beberapa tanda yang biasa ditunjukkan oleh orang yang mengalami gagap adalah memiliki masalah saat memulai sebuah kata, frase atau kalimat, mengulangi kata atau suku kata, mata berkedip dengan cepat, bibir gemetar, muka seperti mengencang saat ingin berbicara, menggunakan kata seperti 'ehmmm' lebih sering dan rahang gemetar.

Seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (22/1/2010) para ahli belum sepenuhnya yakin mengenai penyebab gagap. Tapi diduga seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan gagap, kemungkinan bisa menjadi salah satu faktor risiko.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin bisa menyebabkan gagap, yaitu:

1. Faktor perkembangan.
Anak kecil yang hingga usia 3,5 tahun masih terbata-bata dalam berbicara, ada kemungkinan bisa mengakibatkan gangguan gagap hingga dewasa nanti. Jika sejak awal kemampuan berbahasanya tidak cukup berkembang, hal ini bisa menghambat perkembangan sehingga akan terjadi keterlambatan berbicara.

2. Faktor neurogenik.
Gagap bisa terjadi ketika sinyal antara otak, saraf berbicara dan otot tidak bekerja dengan benar. Hal ini bisa mempengaruhi anak-anak, orang dewasa serta orang yang setelah terkena stroke atau cedera otak.

3. Faktor psikologis.
Alasan utama terjadinya gagap dalam jangka waktu yang panjang adalah akibat beberapa faktor psikologis yang dapat memperburuk kondisinya seperti stres, malu, cemas atau rendah diri.

Jika gagap yang dialami telah sangat mengganggu aktivitas serta melibatkan emosional seperti menjadi takut untuk bertemu orang, menimbulkan efek buruk pada kesehatan serta frekuensinya semakin sering, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli untuk mendapatkan pertolongan.

Perawatan yang diberikan untuk orang yang gagap adalah mengajarkannya keterampilan, strategi serta perilaku yang bisa membantunya berkomunikasi, yaitu:

1. Mengontrol kemampuan berbicaranya.
Melatihnya berbicara secara perlahan-lahan dengan menggunakan kalimat atau frase yang pendek sambil diajarkan meregangkan antara vokal dan konsonan. Jika teratur dilakukan dalam jangka waktu panjang, maka tingkat keberhasilannya bisa tinggi serta mencegah kekambuhan.

2. Mengontrol pernapasan.
Seseorang diajarkan bagaimana mengatur dan mengendalikan pernapasannya serta artikulasi antara bibir, rahang dan lidah.

3. Terapi modifikasi gagap.
Tujuan dari terapi ini adalah untuk memodifikasi gagap agar bisa dikendalikan dan bukan menghilangkannya, seperti mengatasi kecemasan atau ketakutan yang bisa memperparah kondisi.

Terapi ini mencakup 3 tahap, yaitu mengidentifikasi perilaku inti dan sekunder yang menyertai gagap, berlatih mengurangi rasa takut dan cemas sehingga dapat mencegah bicara gagap yang parah serta memodifikasi dengan berlatih mengulang-ngulang kata dan mengantisipasi kata yang dapat sulit diucapkan.

Sekitar 90 persen orang yang gagap bisa diobati dengan baik serta mengurangi tingkat kekambuhannya jika melakukan terapi dengan baik dan teratur.

Sumber : detikHealth

No comments: