Thursday, January 14, 2010

Seks 2 kali Seminggu Kurangi Risiko Serangan Jantung

Peneliti menemukan pria yang melakukan seks dua kali seminggu bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung hingga setengah kalinya. Seks yang benar menurut peneliti memang banyak manfaat kesehatannya.

Studi yang dilakukan terhadap 1.000 pria itu menunjukkan manfaat seks untuk kesehatan jantung pria, tapi tidak diketahui pada wanita.

Pria yang rutin melakukan seks selama 2 kali seminggu dilaporkan akan memiliki risiko serangan jantung lebih rendah sebesar 45 persen.

Para peneliti di Amerika pun menyarankan agar pria yang memiliki masalah jantung ditanya juga soal aktivitas seksnya. Setiap tahunnya, sekitar 270.000 orang di Inggris menderita serangan jantung dan penyakit koroner masih menjadi pembunuh terbesar di Inggris.

Meski sudah banyak studi yang menunjukkan seks baik untuk kesehatan fisik dan mental, namun sangat sedikit bukti yang menunjukkan efeknya untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk itu peneliti dari New England Research Institute, Massachusetts mencoba membuktikannya.

Peneliti melacak aktivitas seksual pria antara usia 40 tahun hingga 70 tahun untuk mengetahui adakah hubungan antara frekuensi seks yang rutin dengan risiko penyakit jantung.

Semua faktor seperti usia, berat badan, tekanan darah dan kolesterol sudah diperhitungakn dalam studi yang dimuat di American Journal of Cardiology tersebut.

Hasilnya menunjukkan, pria yang melakukan seks minimal 2 kali seminggu lebih sedikit berisiko menderita penyakit jantung daripada pria yang hanya melakukan seks sekali sebulan atau kurang.

Faktor yang diduga sebagai pelindung kesehatan organ jantung adalah keterikatan emosional dengan pasangan dan stres yang rendah.

National Cancer Institute di Amerika juga pernah melakukan studi yang menyebutkan, pria yang melakukan ejakulasi melalui seks atau masturbasi setidaknya lima kali seminggu lebih jarang terkena kanker prostat.

Tak hanya itu, menurut para ahli dari Wilkes University, Pennsylvania, melakukan seks saat musim dingin pun dilaporkan bisa meningkatkan sistem imun tubuh dan mengurangi risiko terkena flu dan batuk dengan cara meningkatkan level immunoglobulin A atau IGA.

Seperti dikutip dari Telegraph, Senin (11/1/2010), seks juga bisa meningkatkan sensitivitas indera penciuman wanita karena adanya pelepasan hormon prolaktin.

"Hal inilah yang diduga menjadi faktor pengikat ibu dengan anaknya yang baru lahir," ujar seorang peneliti dari Calgary University in Canada.

Sumber : detikHealth

No comments: