Jika Anda melihat pria yang tidak bisa diam menggerakkan kakinya, bisa jadi itu pertanda ia mengalami masalah ereksi. Peneliti menyebutkan, pria yang sering menggerakkan kakinya atau dikenal dengan istilah Restless Leg Syndrom (RLS) bisa jadi memiliki masalah ereksi.
Dua penyakit yang sepertinya tidak berhubungan ini ternyata berkaitan. Dr Xiang Gao dari Harvard School of Public Health, Boston pernah melakukan studi terhadap 23.000 pria pada tahun 2000. Selama 4 tahun, partisipan ditanya mengenai kemampuan ereksinya dengan skala buruk hingga sangat baik.
Semua partisipan tidak ada yang menderita penyakit diabetes atau arthritis, yang merupakan faktor pemicu sindrom kaki tidak bisa berhenti atau Restless Leg Syndrom (RLS). Tapi herannya sebanyak 944 pria mengalami sindrom RLS.
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata 53 persen partisipan yang mengalami sindrom RLS juga mengalami masalah ereksi. Dari situ peneliti menduga bahwa ada kaitannya antara sindrom tersebut dengan ereksi.
RLS adalah penyakit saraf karena adanya sensasi yang tidak diinginkan pada kaki dan rasa gelisah yang mendorong kaki untuk melakukan gerakan tidak terkontrol. Penderita RLS selalu menggerakkan kakinya untuk menenangkan perasaan.
Sensasi yang tidak diinginkan pada penderita RLS diantaranya yaitu perasaan panas, sentakan atau seperti ada serangga yang bergerak di dalam kaki. Penderita RLS biasanya merasakan sensasi ini ketika duduk atau berbaring. Sensasi yang muncul sesekali pada malam hari ini terjadi pada daerah lutut hingga mata kaki dan akan berakhir di pagi hari.
Penderita RLS biasanya sulit tidur, merasa kehausan, lelah pada siang hari, susah berkonsentrasi dan memiliki kemampuan mengingat yang rendah. Beberapa orang sering menganggap remeh sindrom ini dan merasa tidak perlu diobati, padahal jika dibiarkan terus bisa berpengaruh pada aktivitas sehari-hari.
Peneliti menduga kondisi tersebut berhubungan dengan kekurangan hormon dopamin (hormon yang memicu perasaan tenang, senang dan nyaman) dalam otak. Studi ini bisa jadi acuan untuk menangani masalah ereksi pada pria. Pria dengan gangguan ereksi mungkin bisa diobati dengan obat untuk penderita RLS.
"Jadi jika Anda pria dan punya gejala RLS, mungkin ada baiknya periksakan alat kelamin juga utuk mengetahui ada kemungkinan gangguan ereksi atau tidak," kata Dr Thomas Pollmacher dari Ingolstadt Hospital, Jerman seperti dikutip Health24, Selasa (5/1/2010).
Sumber : detikHealth
No comments:
Post a Comment