Olahraga menjadi wajib ketika tubuh Anda ingin sehat. Tapi malas dan tak ada waktu menjadi alasan banyak orang untuk tidak melakukan olahraga. Anda mungkin bisa mencoba Orhiba, Olahraga Hidup Baru yang sederhana cukup dengan 1 macam gerakan.
Orhiba atau Olahraga Hidup Baru merupakan salah satu olahraga yang amat sederhana, mudah dan praktis. Olahraga ini juga disebut dengan nama Olahraga Badan Daging Melihat Langit Biru.
Mudah karena gerakannya amat sederhana, dapat dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa maupun tua, yang sehat maupun menderita penyakit.
Praktis karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hanya memerlukan waktu kurang lebih 5 sampai 10 menit setiap kali latihan. Biayanya pun murah karena tidak memerlukan pakaian khusus dan perlengkapan tertentu, bahkan tidak perlu meninggalkan rumah untuk melakukannya.
"Orhiba itu unik karena gerakannya 1 macam saja, yaitu dengan mengayunkan lengan ke belakang dengan sikap tegap dan tegak. Gerakan ini dilakukan setelah menyiapkan mental kita untuk menerima energi alam semesta," jelas Sita Sudjono, Sekretaris Umum dan pelatih di Yayasan Orhiba Pusat saat dihubungi detikHealth,Selasa (3/5/2011).
Menurut Sita yang kini berusia 76 tahun, setiap orang bisa melakukan Orhiba mulai dari anak kecil sampai orang lansia karena olahraga ini sangat sederhana.
"Banyak juga orang yang tidak percaya, karena cuma dengan gerakan seperti itu masa sih bisa menyehatkan dan menyembuhkan penyakit. Tapi kalau Anda sudah mencoba dan melakukannya, Anda pasti merasakan khasiatnya yang luar biasa," lanjut Sita.
Sita menjelaskan, kunci dari Orhiba adalah pada chakra (pusat-pusat energi yang ada di punggung).
"Energinya diperoleh dengan membuang napas dan kemudian energi akan diserap pori-pori kulit dan chakra," jelas Sita yang sudah melatih Orhiba selama 40 tahun.
Orhiba memberi harapan bagi pasien yang dinyatakan tidak bisa sembuh. Beberapa penderita penyakityang oleh dokter dinyatakan tidak memiliki harapan hidup lebih lama karena sakitnya sudah terlalu parah atau tidak ada obatnya, antara lain pasien asma, diabetes, liver, ginjal dan tumor, kanker, sakit kulit, gangguan jantung dan lumpuh akibat stroke, setelah melakukan Orhiba dengan tertib dan teratur selama beberapa bulan ternyata mampu mengatasi penyakitnya dan sehat kembali.
"Olahraga ini bisa dilakukan kapan saja, 3 kali dalam sehari dan setiap hari. Bagusnya sih tiap pagi untuk mengisi badan dengan energi. Seperti handphone yang harus di-charge, tubuh juga perlu di-charge agar tenaga tidak terkuras untuk melakukan aktifitas sepanjang hari," jelas Sita.
Menurut Sita, semakin sering olahraga ini dilakukan maka makin baik manfaat yang bisa dirasakan. Tapi sebaiknya dilakukan minimal 200 kali (gerakan mengayun tangan) setiap kali latihan. Jumlah ini bisa lebih banyak atau lebih sedikit sesuai dengan kemampuan masing-masing.
"Olahraga ini nggak ada syarat, nggak ada pantangan juga. Tapi harus memulai dengan memusatkan pikiran dengan alam semesta, mengasihi tubuh dan menganggap bahwa tubuh adalah yang paling penting," jelas Sita.
Berikut cara-cara melakukan latihan Orhiba:
Tahap persiapan
- Berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit rapat. Jari-jari kaki direnggangkan secukupnya. Pusatkan pikiran dan hubungkan diri dengan Tuhan. Sadarilah bahwa badan adalah ciptaan yang paling sempurna.
- Perhatikan dan lihat badan jasmani, timbulkan rasa kasih kepada badan sendirim bayangkan daging di bawah kulit.
- Sentuhlah (raba) seluruh badan mulai dari lengan kanan, lengan kiri, dada, perut, paha, lutut, kaki, pundak, leher, kepala dan wajah.
- Waktu meraba wajah dengan kedua tangan, bayangkan wajah sendiri.
- Tegakkan punggung, busungkan rongga dada, kuatkan perut, otot-otot di bawah perut, otot-otot punggung. Kuatkan pusat dada dan timbulkan hasrat (niat) untuk melakukan olahraga hidup agar badan daging tetap hidup.
Tahap latihan
- Dalam sikap seperti di atas, bentangkan lengan ke samping (rata bahu), lalu putar kedua lengan dengan kuat ke arah belakang, membuat lingkaran sebesar mungkin. Lakukan gerakan memutar lengan secara terus-menerus tanpa terputus-putus.
- Ketika lengan bergerak ke atas kuatkan otot-otot perut, tumit akan terangkat sedikit kira-kira 2 cm (tetapi jangan berjingkat atau jinjit). Kuatkan otot-otot punggung ketika lengan menurun dan tumit menyentuh lantai.
- Selama latihan, otot-otot badan harus tegang, dada tetap dibusungkan, jakun ditarik ke belakang. Buka mulut sedikit agar udara dapat keluar-masuk dengan leluasa. Lihat atau bayangkan langit biru (alam semesta).
- Setelah cukup memutar lengan sesuia dengan kemampuan, hentikan gerakan lengan tetapi usahakan badan tetap tegang, tanpa bernapas selama beberapa detik. Lalu lepaskan ketegangan badan, berdiri dan bernapas biasa kembali.
Tahap penutup
Sekali lagi raba-raba seluruh badan daging seperti pada tahap awal. Panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan dengan harapan semoga badan senantiasa sehat, kuat dan hidup.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat, latihan Orhiba harus dilakukan 3 sampai 5 kali dalam sehari.
Pada permulaan, lakukanlah 25 atau 50 kali putaran saja. Bagi orang yang tubuhnya lemah karena sedang sakit atau usia lanjut, jumlah gerakan memutar lengan dilakukan menurut kemampuan. Jangan sekali-kali memaksakan diri.
Secara bertahap jumlah putaran lengan harus ditambahkan hingga mencapai minimum 200 kali. Jika telah mampu melakukan 200 kali putaran, hendaknya jumlah itu jangan dikurangi lagi. Latihan dapat diulang-ulang dengan jarak waktu 30 menit atau lebih.
Banyak manfaat kesehatan yang didapatkan dengan rutin melakukan latihan Orhiba, antara lain sebagai berikut:
- Setiap kali selesai latihan, badan terasa segar (fit) karena ada energi diterima oleh badan
- Baik untuk mengatasi obesitas, karena selera makan diatur oleh tubuh sesuia kebutuhan.
- Keinginan merokok akan hilang
- IQ anak meningkat, tambah intelijen, mudah menyerap pelajaran.
- Bermanfaat sebagai olahraga di sekolah-sekolah, kantor-kantor, pusat rehabilitasi, rumah jompo dan lain-lain.
- Menghilangkan stres, depresi, perasaan jadi optimis, tenang, tegar dan lebih percaya diri.
"Saya sudah 76 tahun, Alhamdulillah tidak pernah mengalami penyakit yang beat. Ibu saya juga dulu meninggal di usia 93 tahun dan nggak pernah sakit berat. Dibandingkan dengan teman-teman seusianya yang sudah bongkok, dia masih sehat dan bugar. Bahkan 2 hari sebelum wafat masih latihan Orhiba," tutup Sita.
Sumber : detikHealth
No comments:
Post a Comment