Bahaya sembarangan minum obat kuat viagra kembali ditemukan. Jika sebelumnya berpengaruh terhadap gangguan penyakit jantung dan penglihatan, kini viagra ditemukan bisa meningkatkan risiko dua kali lipat kehilangan pendengaran.
Studi yang dilakukan ilmuwan AS menemukan orang yang mengonsumsi viagra untuk mengatasi gangguan ereksi memiliki peluang dua kali lipat mengalami kehilangan pendengaran alias tuli.
Temuan ini sekaligus mempertegas peringatan badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) tahun 2007 tentang efek samping viagra.
Penggunaan obat viagra harus berdasarkan resep dokter karena konsumsi yang tidak tepat bisa menimbulkan bahaya. Contohnya jika dikonsumsi bersamaan dengan obat penyakit jantung yang mengandung nitrat, karena efek yang dihasilkan bisa saling menguatkan.
Dalam penelitian terbaru, peneliti Gerald McGwin dari University of Alabama, Birmingham School of Public Health, mengambil contoh 40 pria Amerika. Hasilnya, 1 dari 3 orang yang mengonsumsi viagara atau obat kuat lainnya seperti Cialis dan Levitra mengalami gangguan pendengaran.
Penemuan ini telah dilaporkan dalam jurnal Archives of Otolaryngology--Head & Neck Surgery. Meski begitu peneliti tetap akan melakukan kajian lebih lanjut tentang bahaya obat-obat kuat yang diminum tidak sesuai dosis.
Produsen obat sendiri sebenarnya sudah memperingatkan bahaya kehilangan pendengaran dalam produk yang dijual. Tetapi menurut Dr. James E. Saunders, spesialis telinga dari Dartmouth Hitchcock Medical Center, New Hampshire penemuan ini justru makin memperkuat dugaan risiko kehilangan pendengaran itu.
"Sebelumnya kami hanya fokus pada kehilangan pendengaran secara mendadak," kata Saunders seperti dilansir dari Reuters, Kamis (20/5/2010).
Sumber : detikHealth
Thursday, May 20, 2010
Wednesday, May 19, 2010
Bercinta Setelah Melahirkan, Haruskah 6 Bulan Menunggu?
Setelah melahirkan, biasanya wanita dianjurkan untuk tidak bercinta selama enam minggu. Apakah hal itu benar adanya? Atau hanya mitos belaka?
Kebanyakan dokter memang menganjurkan untuk bercinta setelah enam minggu check up. Tetapi sebenarnya Anda tidak perlu menunggu begitu lama.
Sebenarnya tujuan dokter menganjurkan untuk puasa bercinta selama enam minggu demi kebaikan sang ibu. Karena batas aman berhentinya pendarahan biasanya selama enam minggu seperti dikutip dari ivillage.
Jika persalinan berjalan normal dan tidak ada pendarahan, biasanya leher rahim sudah tertutup setelah dua minggu persalinan. Artinya Anda sudah bisa bercinta selama merasa siap lahir dan batin.
Tetapi bagi mereka yang kehilangan banyak darah, infeksi atau demam setelah melahirkan harus lebih sabar menunggu sebelum bercinta. Biasanya mereka membutuhkan waktu selama empat hingga enam minggu, itupun setelah dokter memperbolehkan bercinta.
Perlu diingat bagi mereka yang tidak memberikan ASI eksklusif terhadap anaknya, maka bisa menjadi subur kembali setelah dua minggu. Oleh karena itu, jangan lupa menggunakan alat kontrasepsi.
Sumber : wolipop
Kebanyakan dokter memang menganjurkan untuk bercinta setelah enam minggu check up. Tetapi sebenarnya Anda tidak perlu menunggu begitu lama.
Sebenarnya tujuan dokter menganjurkan untuk puasa bercinta selama enam minggu demi kebaikan sang ibu. Karena batas aman berhentinya pendarahan biasanya selama enam minggu seperti dikutip dari ivillage.
Jika persalinan berjalan normal dan tidak ada pendarahan, biasanya leher rahim sudah tertutup setelah dua minggu persalinan. Artinya Anda sudah bisa bercinta selama merasa siap lahir dan batin.
Tetapi bagi mereka yang kehilangan banyak darah, infeksi atau demam setelah melahirkan harus lebih sabar menunggu sebelum bercinta. Biasanya mereka membutuhkan waktu selama empat hingga enam minggu, itupun setelah dokter memperbolehkan bercinta.
Perlu diingat bagi mereka yang tidak memberikan ASI eksklusif terhadap anaknya, maka bisa menjadi subur kembali setelah dua minggu. Oleh karena itu, jangan lupa menggunakan alat kontrasepsi.
Sumber : wolipop
Kapan Kotoran Telinga Perlu Dibersihkan?
Kotoran telinga punya fungsi melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi sehingga tidak perlu terlalu sering dibersihkan. Tapi kotoran telinga juga kadang mengganggu pendengaran. Kapan sebaiknya kotoran telinga dibersihkan?
Kulit pada saluran telinga luar memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan kotoran telinga yang dikenal sebagai cerumen.
Biasanya, sejumlah kecil kotoran telinga berakumulasi kemudian mengering dan keluar dari saluran telinga, membawa partikel debu yang tidak diinginkan atau pasir.
Bentuk cerumen atau kotoran telinga berbeda antara orang satu dengan lainnya. Mungkin hampir berbentuk cair, padat dan tegas atau berupa kulit kering. Warnanya juga bervariasi tergantung pada komposisi.
Sebagian besar saluran telinga dapat membersihkan sendiri, dengan cara lapisan kulit saluran telinga bermigrasi dari gendang telinga ke telinga pembukaan luar.
Kotoran telinga yang lama akan terus diangkut dari daerah yang lebih dalam dari saluran telinga menuju keluar, biasanya kering, serpihan dan jatuh.
Kapan seharusnya harus dibersihkan?
Dalam keadaan ideal, seseorang seharusnya tidak perlu membersihkan kotoran telinganya. Tapi kadang orang malah terlalu sering membersihkan telinganya hingga cairan pelumas telinganya pun kering.
Seperti dilansir dari MedicineNet, Selasa (18/5/2010), kotoran telinga yang berlebihan dapat terbentuk di dalam saluran telinga karena berbagai alasan, antara lain:
Bila kotoran telinga terakumulasi begitu banyak sehingga membentuk blok saluran telinga dan mengganggu pendengaran, maka saat itulah kotoran telinga perlu dibersihkan.
Orang mungkin akan mencoba menggunakan cotton bud (pembersih telinga dengan kapas) atau tetes telinga bila kotoran telingan terlalu keras.
Penggunaan cotton bud baik dilakukan bila keadaan kotoran telinga sedikit cair dan tidak keras. Karena apabila kotoran telinga keras, maka penggunaan cotton bud justru akan membuat kotoran tersebut semakin masuk ke dalam telinga.
Dan untuk menggunakan tetes telinga, sangat penting untuk mengetahui bahwa telinga Anda tidak mengalami perforasi (bocor) gendang telinga sebelum menggunakan produk.
Menggunakan tetes telinga dengan keadaan gendang telinga berlubang dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah. Dan juga jika disertai rasa sakit, nyeri atau ruam kulit lokal penggunaan obat tetes harus dihentikan.
Pada saat seperti ini, dokter mungkin harus membersihkan kotoran telinga keluar (dikenal sebagai lavage), dengan vakum, atau bahkan membersihnya dengan instrumen khusus.
Sumber : detikHealth
Kulit pada saluran telinga luar memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan kotoran telinga yang dikenal sebagai cerumen.
Biasanya, sejumlah kecil kotoran telinga berakumulasi kemudian mengering dan keluar dari saluran telinga, membawa partikel debu yang tidak diinginkan atau pasir.
Bentuk cerumen atau kotoran telinga berbeda antara orang satu dengan lainnya. Mungkin hampir berbentuk cair, padat dan tegas atau berupa kulit kering. Warnanya juga bervariasi tergantung pada komposisi.
Sebagian besar saluran telinga dapat membersihkan sendiri, dengan cara lapisan kulit saluran telinga bermigrasi dari gendang telinga ke telinga pembukaan luar.
Kotoran telinga yang lama akan terus diangkut dari daerah yang lebih dalam dari saluran telinga menuju keluar, biasanya kering, serpihan dan jatuh.
Kapan seharusnya harus dibersihkan?
Dalam keadaan ideal, seseorang seharusnya tidak perlu membersihkan kotoran telinganya. Tapi kadang orang malah terlalu sering membersihkan telinganya hingga cairan pelumas telinganya pun kering.
Seperti dilansir dari MedicineNet, Selasa (18/5/2010), kotoran telinga yang berlebihan dapat terbentuk di dalam saluran telinga karena berbagai alasan, antara lain:
- Penyempitan saluran telinga akibat infeksi atau penyakit kulit, tulang, atau jaringan ikat
- Produksi cairan cerumen kurang (lebih umum pada orang tua karena penuaan dari kelenjar yang menghasilkan kotoran telinga)
- Cerumen berlebihan dalam menanggapi trauma atau penyumbatan di dalam saluran telinga
Bila kotoran telinga terakumulasi begitu banyak sehingga membentuk blok saluran telinga dan mengganggu pendengaran, maka saat itulah kotoran telinga perlu dibersihkan.
Orang mungkin akan mencoba menggunakan cotton bud (pembersih telinga dengan kapas) atau tetes telinga bila kotoran telingan terlalu keras.
Penggunaan cotton bud baik dilakukan bila keadaan kotoran telinga sedikit cair dan tidak keras. Karena apabila kotoran telinga keras, maka penggunaan cotton bud justru akan membuat kotoran tersebut semakin masuk ke dalam telinga.
Dan untuk menggunakan tetes telinga, sangat penting untuk mengetahui bahwa telinga Anda tidak mengalami perforasi (bocor) gendang telinga sebelum menggunakan produk.
Menggunakan tetes telinga dengan keadaan gendang telinga berlubang dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah. Dan juga jika disertai rasa sakit, nyeri atau ruam kulit lokal penggunaan obat tetes harus dihentikan.
Pada saat seperti ini, dokter mungkin harus membersihkan kotoran telinga keluar (dikenal sebagai lavage), dengan vakum, atau bahkan membersihnya dengan instrumen khusus.
Sumber : detikHealth
Sunat Atasi Gangguan Penis Fimosis Pada Anak
Salah satu gangguan yang bisa terjadi pada penis anak laki-laki adalah mengalami fimosis (phimosis). Anak yang mengalami fimosis selalu merasa sakit saat kencing. Umumnya kondisi ini diobati dengan cara disunat atau dikhitan.
Fimosis adalah kondisi kulup (bagian kulit yang menutupi ujung kepala penis) tidak dapat ditarik sehingga kulit tersebut menutupi lubang atau saluran kemih yang menyebabkan anak merasa nyeri saat buang air kecil.
Seperti dikutip dari Menshealth.about.com, Selasa (18/5/2010) fimosis dapat disebabkan oleh:
Infeksi yang terjadi kemungkinan timbul dari ketidakmampuan melakukan pembersihan yang efektif sehingga menyebabkan pembengkakan, kemerahan dan rasa sakit di daerah tersebut.
Selain rasa nyeri dan sakit saat buang air kecil, fimosis ini juga sering disertai dengan gejala:
Fimosis ini bisa terjadi karena faktor kongenital (bawaan sejak bayi lahir) atau bisa juga akibat peradangan berulang yang terjadi pada kulit depan penis (kulup).
Anak-anak seringkali sulit untuk mengungkapkan apa yang dialaminya, sehingga orangtualah yang harus cermat memperhatikan dan melihat apa yang terjadi dengan anaknya.
Beberapa ahli medis memiliki pendapat berbeda mengenai pengobatan terhadap kondisi ini, diantaranya ada yang melarang melakukan perawatan bedah sampai anak tersebut mencapai pubertas. Namun jika penyebab dari fimosis ini adalah akibat infeksi Balanitis xeroticia obliterans, maka satu-satunya pengobatan adalah melakukan bedah sunat.
Meski demikian ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi fimosis, yaitu:
Umumnya jika fimosis tak kunjung sembuh setelah diberikan pengobatan berupa krim dan peregangan, maka dokter akan menyarankan dilakukan sunat untuk membuang kulit kulup tersebut.
Hingga kini sunat atau khitan masih menjadi pengobatan yang efektif untuk fimosis, dan sunat ini sendiri tidak akan mengganggu fungsi reproduksi dari anak tersebut nantinya.
Setelah dilakukan sunat, orangtua dan anak harus menjaga kebersihannya agar tidak terjadi infeksi yang dapat menghambat saluran kemih kembali.
Selain itu usahakan untuk selalu membersihkan kepala penis perlahan-lahan setiap kali anak selesai buang air kecil. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyumbatan saluran kemih oleh kotoran.
Sumber : detikHealth
Fimosis adalah kondisi kulup (bagian kulit yang menutupi ujung kepala penis) tidak dapat ditarik sehingga kulit tersebut menutupi lubang atau saluran kemih yang menyebabkan anak merasa nyeri saat buang air kecil.
Seperti dikutip dari Menshealth.about.com, Selasa (18/5/2010) fimosis dapat disebabkan oleh:
- Kegagalan kulup untuk melonggar selama proses pertumbuhan
- Infeksi seperti balinitis
- Cacat yang disebabkan oleh trauma
- Penyakit pada alat kelamin.
Infeksi yang terjadi kemungkinan timbul dari ketidakmampuan melakukan pembersihan yang efektif sehingga menyebabkan pembengkakan, kemerahan dan rasa sakit di daerah tersebut.
Selain rasa nyeri dan sakit saat buang air kecil, fimosis ini juga sering disertai dengan gejala:
- Bagian depan penis yang menggelembung
- Anak menangis saat buang air kecil karena timbul rasa sakit
- Urine yang keluar tidak lancar
- Kadang disertai dengan demam tinggi atau iritasi pada penis.
Fimosis ini bisa terjadi karena faktor kongenital (bawaan sejak bayi lahir) atau bisa juga akibat peradangan berulang yang terjadi pada kulit depan penis (kulup).
Anak-anak seringkali sulit untuk mengungkapkan apa yang dialaminya, sehingga orangtualah yang harus cermat memperhatikan dan melihat apa yang terjadi dengan anaknya.
Beberapa ahli medis memiliki pendapat berbeda mengenai pengobatan terhadap kondisi ini, diantaranya ada yang melarang melakukan perawatan bedah sampai anak tersebut mencapai pubertas. Namun jika penyebab dari fimosis ini adalah akibat infeksi Balanitis xeroticia obliterans, maka satu-satunya pengobatan adalah melakukan bedah sunat.
Meski demikian ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi fimosis, yaitu:
- Menggunakan krim tropis, steroid dan non-steroid yang dioleskan pada bagian kulup.
- Peregangan bertahap untuk membuka kulup sehingga lebih longgar.
- Pembedahan untuk membentuk kembali kulup dan membuatnya lebih lebar.
Umumnya jika fimosis tak kunjung sembuh setelah diberikan pengobatan berupa krim dan peregangan, maka dokter akan menyarankan dilakukan sunat untuk membuang kulit kulup tersebut.
Hingga kini sunat atau khitan masih menjadi pengobatan yang efektif untuk fimosis, dan sunat ini sendiri tidak akan mengganggu fungsi reproduksi dari anak tersebut nantinya.
Setelah dilakukan sunat, orangtua dan anak harus menjaga kebersihannya agar tidak terjadi infeksi yang dapat menghambat saluran kemih kembali.
Selain itu usahakan untuk selalu membersihkan kepala penis perlahan-lahan setiap kali anak selesai buang air kecil. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyumbatan saluran kemih oleh kotoran.
Sumber : detikHealth
Bahaya Bagi si Malas Mandi
Berapa kali Anda mandi dalam sehari? Atau karena alasan buru-buru, udara dingin, mandi menjadi terasa membebankan. Sebaiknya hilangkan kebiasaan malas mandi karena ada banyak dampak buruk selain bau badan.
Mandi merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat di tubuh. Hal yang terlintas di pikiran seseorang adalah badan yang kotor, bau dan dijauhkan dari lingkungan sosial seperti anggota keluarga atau teman-temannya.
Tapi ada keprihatinan yang lebih serius mengenai hal ini yaitu berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, Rabu (19/5/2010) orang yang tidak mandi kemungkinan akan merasa gatal dan banyak kotoran yang melekat di tubuh, hal ini tentu saja meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi.
Banyak orang tidak menyadari, tubuh manusia rata-rata ditutupi oleh sekitar 2 meter kulit yang mengandung 2,6 juta kelenjar keringat yang selalu berkeringat. Selain kelenjar keringat, kulit juga ditumbuhi oleh ribuan rambut-rambut kecil dan halus.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat yang ada di seluruh tubuh yaitu eccrine dan apocrine. Keringat yang keluar dari apocrine mengandung protein dan asam lemak yang membuat sesuatu menjadi menebal dan berwarna susu kekuning-kuningan. Kondisi ini juga yang menyebabkan noda di ketiak berwarna kuning. Sehingga jika seseorang tidak mandi, maka lapisan kotoran akan semakin menebal dan membuat kotoran sulit keluar dari tubuh.
Selain itu, orang yang tidak mandi beberapa hari akan menimbulkan bau yang disebabkan oleh bercampurnya antara bakteri dan rambut di kulit dengan hasil metabolisme berupa protein dan asam lemak. Akibat rambut yang melekat lengket oleh keringat akan membuat tubuh lebih kotor daripada biasanya.
Kuman dan mikroorganisme lain yang berada di kulit akan sangat mudah berkembang biak dengan kondisi tubuh yang lembab. Hal ini bisa menjadi ancaman utama jika kuman tersebut tetap menempel di permukaan kulit, sehingga memudahkan seseorang menderita gatal-gatal atau kurap.
Namun jika kondisi ini lebih parah daripada sekedar gatal-gatal seperti adanya mikroorganisme staphylococcus, maka bisa berakibat fatal terutama jika mikroorganisme ini mencapai aliran darah. Meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Karenanya mandi merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk menjaga kebersihan seseorang. Selain itu ada juga beberapa manfaat kesehatan dari kegiatan mandi ini, yaitu:
Mandi memberikan bantuan energi bagi tubuh.
Air gelombang yang jatuh ke kulit bisa mengeluarkan ion negatif dari tubuh dan menggantinya dengan ion positif yang lebih bermanfaat bagi tubuh.
Mandi bisa berguna sebagai detoksifikasi tubuh.
Tubuh manusia mengandung banyak racun yang berasal dari pestisida makanan atau air yang dikonsumsi. Racun ini tidak akan bisa keluar dari tubuh jika pori-pori kulit tersumbat lemak, minyak atau bahan kimia lain. Dengan mandi, maka senyawa yang menutupi pori-pori kulit akan hilang dan racun ditubuh bisa keluar melalui keringat.
Mandi bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks
Pantulan air yang jatuh ke kulit bisa menimbulkan sensasi rileksasi, kondisi ini efektif untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Selain itu sebagai langkah yang efektif untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Sumber : detikHealth
Mandi merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat di tubuh. Hal yang terlintas di pikiran seseorang adalah badan yang kotor, bau dan dijauhkan dari lingkungan sosial seperti anggota keluarga atau teman-temannya.
Tapi ada keprihatinan yang lebih serius mengenai hal ini yaitu berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, Rabu (19/5/2010) orang yang tidak mandi kemungkinan akan merasa gatal dan banyak kotoran yang melekat di tubuh, hal ini tentu saja meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi.
Banyak orang tidak menyadari, tubuh manusia rata-rata ditutupi oleh sekitar 2 meter kulit yang mengandung 2,6 juta kelenjar keringat yang selalu berkeringat. Selain kelenjar keringat, kulit juga ditumbuhi oleh ribuan rambut-rambut kecil dan halus.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat yang ada di seluruh tubuh yaitu eccrine dan apocrine. Keringat yang keluar dari apocrine mengandung protein dan asam lemak yang membuat sesuatu menjadi menebal dan berwarna susu kekuning-kuningan. Kondisi ini juga yang menyebabkan noda di ketiak berwarna kuning. Sehingga jika seseorang tidak mandi, maka lapisan kotoran akan semakin menebal dan membuat kotoran sulit keluar dari tubuh.
Selain itu, orang yang tidak mandi beberapa hari akan menimbulkan bau yang disebabkan oleh bercampurnya antara bakteri dan rambut di kulit dengan hasil metabolisme berupa protein dan asam lemak. Akibat rambut yang melekat lengket oleh keringat akan membuat tubuh lebih kotor daripada biasanya.
Kuman dan mikroorganisme lain yang berada di kulit akan sangat mudah berkembang biak dengan kondisi tubuh yang lembab. Hal ini bisa menjadi ancaman utama jika kuman tersebut tetap menempel di permukaan kulit, sehingga memudahkan seseorang menderita gatal-gatal atau kurap.
Namun jika kondisi ini lebih parah daripada sekedar gatal-gatal seperti adanya mikroorganisme staphylococcus, maka bisa berakibat fatal terutama jika mikroorganisme ini mencapai aliran darah. Meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Karenanya mandi merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk menjaga kebersihan seseorang. Selain itu ada juga beberapa manfaat kesehatan dari kegiatan mandi ini, yaitu:
Mandi memberikan bantuan energi bagi tubuh.
Air gelombang yang jatuh ke kulit bisa mengeluarkan ion negatif dari tubuh dan menggantinya dengan ion positif yang lebih bermanfaat bagi tubuh.
Mandi bisa berguna sebagai detoksifikasi tubuh.
Tubuh manusia mengandung banyak racun yang berasal dari pestisida makanan atau air yang dikonsumsi. Racun ini tidak akan bisa keluar dari tubuh jika pori-pori kulit tersumbat lemak, minyak atau bahan kimia lain. Dengan mandi, maka senyawa yang menutupi pori-pori kulit akan hilang dan racun ditubuh bisa keluar melalui keringat.
Mandi bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks
Pantulan air yang jatuh ke kulit bisa menimbulkan sensasi rileksasi, kondisi ini efektif untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Selain itu sebagai langkah yang efektif untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Sumber : detikHealth
Thursday, May 6, 2010
Menyusui Paling Cepat Rampingkan Tubuh Ibu Usai Melahirkan
Ibu yang usai melahirkan biasanya direpotkan dengan masalah badan yang melebar dan perut buncit. Tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merampingkan perut pasca melahirkan seperti menyusui.
Seperti dilansir dari Buzzle, Kamis (6/5/2010), terdapat dua faktor yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tubuh kembali normal. Faktor pertama adalah untuk mengurangi lapisan lemak perut dan faktor kedua membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Faktor pertama untuk mengurangi lapisan lemak adalah dengan menyusui. Karena seorang ibu menyusui bisa membakar 500-600 kalori per hari untuk memproduksi air susu ibu (ASI).
Sementara rata-rata wanita butuh 1.500-2.000 kalori per hari. Ini berarti tugas menyusui ASI pada bayi akan membakar seperempat hingga sepertiga dari kalori yang ibu makan.
Bayangkan besarnya kalori yang dibakar dengan menyusui jauh lebih banyak ketimbang olahraga lari atau jogging yang membakar 300-400 kalori.
Tapi ibu yang tidak dapat menyusui harus mempertimbangkan cara lain untuk dapat membakar kalori. Alternatif lain adalah dengan melakukan diet menurunkan berat badan untuk memangkas lemak perut setelah melahirkan.
Pilihan lain untuk mengurangi berat badan setelah melahirkan adalah dengan latihan olahraga ringan. Olahraga ringan seperti aerobik dapat mambantu pembakaran kalori. Konsultasikan dengan dokter olahraga apa yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Faktor kedua adalah membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Lagi-lagi dengan menyusui. Ada indikasi bahwa menyusui efektif dalam melepaskan hormon yang disebut Oksitosin, yang dapat merangsang kontraksi rahim dan dapat membantu rahim kembali ke ukuran dan kondisi sebelum hamil.
Jadi, menyusui akan membantu ibu merampingkan perut pasca melahirkan dengan dua cara. Pertama dengan pembakaran kalori dan kedua dengan melepaskan hormon Oksitosin.
Latihan perut, seperti sit-up dan senam perut juga dapat membantu untuk mengencangkan otot perut dan membantu merampingkan perut pasca melahirkan. Tapi bagi ibu yang melahirkan secara Caesar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apakah kondisi Anda susah memungkinkan.
Cara lain adalah dengan menggunakan korset setelah melahirkan. Walaupun cukup kontroversial, ada indikasi bahwa penggunaan korset pasca melahirkan dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Banyak pakaian seperti kompresi, dengan terapi standar setelah berbagai jenis operasi perut, korset postpartum dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Bahkan, penggunaan korset setelah melahirkan, yang masih baru di Amerika Serikat, sudah menjadi tradisi dalam banyak kebudayaan di seluruh dunia dalam minggu-minggu dan bulan setelah melahirkan, untuk membantu perempuan untuk menyembuhkan perut hamil mereka.
Sumber : detikHealth
Seperti dilansir dari Buzzle, Kamis (6/5/2010), terdapat dua faktor yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tubuh kembali normal. Faktor pertama adalah untuk mengurangi lapisan lemak perut dan faktor kedua membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Faktor pertama untuk mengurangi lapisan lemak adalah dengan menyusui. Karena seorang ibu menyusui bisa membakar 500-600 kalori per hari untuk memproduksi air susu ibu (ASI).
Sementara rata-rata wanita butuh 1.500-2.000 kalori per hari. Ini berarti tugas menyusui ASI pada bayi akan membakar seperempat hingga sepertiga dari kalori yang ibu makan.
Bayangkan besarnya kalori yang dibakar dengan menyusui jauh lebih banyak ketimbang olahraga lari atau jogging yang membakar 300-400 kalori.
Tapi ibu yang tidak dapat menyusui harus mempertimbangkan cara lain untuk dapat membakar kalori. Alternatif lain adalah dengan melakukan diet menurunkan berat badan untuk memangkas lemak perut setelah melahirkan.
Pilihan lain untuk mengurangi berat badan setelah melahirkan adalah dengan latihan olahraga ringan. Olahraga ringan seperti aerobik dapat mambantu pembakaran kalori. Konsultasikan dengan dokter olahraga apa yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Faktor kedua adalah membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Lagi-lagi dengan menyusui. Ada indikasi bahwa menyusui efektif dalam melepaskan hormon yang disebut Oksitosin, yang dapat merangsang kontraksi rahim dan dapat membantu rahim kembali ke ukuran dan kondisi sebelum hamil.
Jadi, menyusui akan membantu ibu merampingkan perut pasca melahirkan dengan dua cara. Pertama dengan pembakaran kalori dan kedua dengan melepaskan hormon Oksitosin.
Latihan perut, seperti sit-up dan senam perut juga dapat membantu untuk mengencangkan otot perut dan membantu merampingkan perut pasca melahirkan. Tapi bagi ibu yang melahirkan secara Caesar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apakah kondisi Anda susah memungkinkan.
Cara lain adalah dengan menggunakan korset setelah melahirkan. Walaupun cukup kontroversial, ada indikasi bahwa penggunaan korset pasca melahirkan dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Banyak pakaian seperti kompresi, dengan terapi standar setelah berbagai jenis operasi perut, korset postpartum dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Bahkan, penggunaan korset setelah melahirkan, yang masih baru di Amerika Serikat, sudah menjadi tradisi dalam banyak kebudayaan di seluruh dunia dalam minggu-minggu dan bulan setelah melahirkan, untuk membantu perempuan untuk menyembuhkan perut hamil mereka.
Sumber : detikHealth
Subscribe to:
Posts (Atom)